Di Kolam Renang Air Panas GUCCI |
Cari Blog Ini
Kamis, 17 Februari 2011
GEEEEEEMMMMMEEEEESSSSSSSSSSSSSSSSSS
Minggu, 23 Januari 2011
JADWAL MOTO GP 2011
Untuk para pengeemar motor GP Jadwl MotorGP seperti biasa, seri dimulai di Qatar yang berlangsung selama 4 hari…dan ditutup di Valencia…
March 20th – Qatar* – Losail
April 3rd – Spain – Jerez
April 24th – Japan – Motegi
May 1st- Portugal – Estoril
May 15th- France – Le Mans
June 5th – Catalunya – Catalunya
June 12th – Great Britain – Silverstone
June 25th – Netherlands** – Assen
July 3rd – Italy – Mugello
July 17th – Germany – Sachsenring
July 24th – United States*** – Laguna Seca
August 14th – Czech Republic – Brno
August 28th – Indianapolis – Indianapolis
September 4th – San Marino & Riviera di Rimini – Misano
September 18th – Aragon – Motorland
October 16th – Australia – Phillip Island
October 23rd – Malaysia – Sepang
November 6th – Valencia – Ricardo Tormo Valencia
* Night Race
** Saturday Race
*** Only MotoGP class
Selasa, 11 Januari 2011
Bocil
Keluhan
Selasa, 04 Januari 2011
ANAK DENGAN GIZI BAIK ASET DAN INVESTASI BANGSA DI MASA DEPAN


Konsumsi ARA dan DHA pada BAyi dan Anak
Pada tahun tahun terakhir ini banyak dipasarkan makanan bayi, vitamin, telur, yang mengandung DHA dan atau ARA bahkan ada dalam bentuk tetes dan kapsul. melihat perkembangan diatas maka IDAI mempunyai kewajiban moral untuk membuat suatu rekomendasi tentang indikasi suplemen ARA-DHA sesuai evidence based yang ada.
Rekomendasi ARA dan DHA pada Bayi dan Anak
UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik dan UKK neurologi
PP IDAI 2006
Rekomendasi ini hanya ditujukan untuk bayi yang karena suatu sebab tidak mendapat ASI sama sekali atau sebagian saja :
1. Beri ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI merupakan nutrisi terbaik pada bayi dan juga mengandung DHA dan ARA dengan rasio yang paling untuk bayi secara individual
2. Bila bayi membutuhkan susu formula konsultasikan dengan dokter spesialis anak/ dokter umum/ petugas kesehatan untuk pemilihan jenis susu formula yang tepat
3. Pada bayi cukup bulan mungkin tidak didapatkan manfaat dari suplementasi DHA-ARA walaupun demikian susu formula ini aman untuk dikonsumsi
4. Pada bayi kurang bulan mungkin didapatkan manfaat dari suplementasi DHA-ARA walaupun demikian susu formula ini aman untuk dikonsumsi
5. Dianjurkan untuk menggunakan formula dengan rasio DHA : ARA = 1 : 1-2
6. Dianjurkan untuk menggunakan yang disuplementasi DHA dan ARA dengan DHASCO dan ARASCO sebagai sumbernya
Sumber : Ringkasan Rekomendasi IDAI 2006
Related review :
Conclusions. These findings do not support adding AA1DHA to formulas containing
10% energy as linoleic acid and 1% energy as a-linolenic acid to enhance growth,
visual acuity, information processing, general development, language, or
temperament in healthy, term infants during the first 14 months after birth. Pediatrics 2001;108:372–381;
Conclusion. These results showed a benefit of supplementing formulas for premature infants with AA and DHA from either a fish/fungal or an egg-TG/fish source from the time of first enteral feeding to 12 months’ CA. Pediatrics 2001;108:359 –371
DHA, Baikkah Untuk Tubuh?
DHA, Baikkah Untuk Tubuh?
DHA (docosahexaenoic acid, Indonesia: asam dokosaheksanoat) merupakan salah satu jenis asam lemak omega-3. Anggota omega-3 lainnya adalah α-linolenic acid (ALA) dan eicosapentaenoic acid (EPA). Ketiganya termasuk kelompok asam lemak tak jenuh.
DHA dapat ditemukan di hampir semua jaringan tubuh. Tetapi, konsentrasi tertinggi dijumpai pada otak, serabut saraf, dan retina mata.
Walaupun tubuh dapat memproduksi sejumlah kecil DHA, tetapi itu tidak cukup. Masih dibutuhkan DHA dari luar, yaitu dari makanan atau suplemen.
Sumber DHA
Ikan merupakan makanan yang kaya dengan DHA, terutama ikan air laut dingin, seperti salmon, sardin, tuna, dan mackerel. Bagusnya lagi, ikan tidak hanya mengandung DHA, tapi juga EPA, yang juga baik untuk kesehatan tubuh. Di samping ikan, DHA juga terdapat pada telur dan daging, tapi jumlahnya lebih sedikit.
Selain dari sumber makanan alami, DHA juga tersedia dalam bentuk suplemen. Ada dua jenis suplemen DHA, yaitu :
- Kapsul minyak ikan, mengandung DHA dan EPA.
- DHA yang diekstrak dari algae (tidak mengandung EPA).
Suplemen yang mengandung EPA tidak dianjurkan pada bayi dan anak kecil karena dapat mengganggu keseimbangan kadar DHA dan EPA dalam tubuh.
Bagi bayi, sumber DHA terbaik adalah ASI, terutama ASI dari ibu yang rajin makan makanan bergizi. Saat ini, sebagian susu formula yang beredar di pasaran juga telah ditambah dengan DHA. Tetapi harganya relatif mahal, dan sudah pasti tidak sebaik ASI.
Guna DHA
Pada anak, DHA berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang mendapat cukup DHA mempunyai IQ yang lebih tinggi dan penglihatan yang lebih baik dibandingkan anak yang kekurangan DHA.
Pada wanita hamil, DHA memegang peran penting terhadap kesehatan ibu dan janin. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen minyak ikan kaya DHA sejak minggu ke-22 sampai dengan melahirkan, meningkatkan kadar omega-3 LC-PUFA pada bayi dan ibu.
Pada orang dewasa, DHA berguna untuk memelihara fungsi otak. Oleh karena itu, kekurangan DHA dapat menurunkan kemampuan kognitif, yang timbul seiring dengan bertambahnya umur. Selain itu DHA juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
Amankah?
U.S. Food and Drug Administration (FDA) mengklasifikasikan asupan asam lemak omega-3 (DHA, EPA, atau ALA) sampai 3 gr sehari dianggap masih dalam batas aman.
Walaupun dianggap aman, DHA dapat menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi berlebihan. Efek samping tersebut antara lain diare, perut kembung, dan sendawa. Selain itu, DHA bisa memperpanjang waktu perdarahan. Bagi orang yang sedang mengkonsumsi obat-obat pengencer darah, silakan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen mengandung DHA.
MENAKAR KEBUTUHAN DHA
Susu formula dengan DHA dan AHA belum tentu berefek maksimal untuk
pertumbuhan otak.
Istilah DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (arachinoid acid) memang tak asing di telinga para ibu. Dalam iklan di televisi, terlihat sejumlah perusahaan susu berlomba-lomba menawarkan produk yang mengandung DHA dan ARA. Biasanya, susu jenis ini harganya lebih mahal dibanding susu formula tanpa asam lemak esensial itu.
Si ibu yang langsung kepincut dua komponen tersebut dan berkantong tebal langsung berburu produk itu. Padahal, menurut Dr Hardiono D. Pusponegoro, SpA (K), meskipun banyak susu formula mengklaim mengandung DHA dan ARA, belum tentu semuanya akan memberi dampak yang baik dan maksimal untuk pertumbuhan otak anak.
"Hampir semua produsen susu formula memasukkan berbagai benda dalam produknya, tapi jumlahnya sedikit-sedikit. Padahal, bila perbandingan DHA dan ARA dalam susu formula tak tepat, hasilnya tak akan baik bagi anak. kecerdasannya tak akan meningkat," ucap Hardiono, Selasa lalu di Jakarta, dalam konferensi pres mengenai kadar asupan DHA ARA yang tepat dan stimulasi sejak dini untuk nilai IQ anak lebih baik.
Hardiono juga menjelaskan, DHA dan ARA sebenarnya terdapat secara alami dalam air susu ibu (ASI). Konsultan anak bidang neurologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, itu menambahkan, dibandingkan dengan susu formula yang diperkaya DHA dan ARA, kandungan kedua asam lemak yang terdapat dalam ASI masih jauh lebih baik segi kualitas ataupun kuantitasnya. Ini berbeda dengan ASI, kandungan DHA dan ARA secara alami memiliki komposisi yang tepat bagi tumbuh-kembang bayi.
DHA dan ARA merupakan asam lemak yang sangat dibutuhkan bayi untuk pembentukan otak, jaringan saraf, jaringan penglihatan, dan membantu pembentukan sistem imun pada bayi. Melalui ASI, bayi akan mendapatkan DHA dan ARA yang diperlukan sebagai komponen utama lemak membran sel dan merupakan asam lemak tak jenuh dalam rantai panjang utama sistem saraf pusat. DHA juga merupakan komponen utama membran sel fotoreseptor retina.
Otak tumbuh maksimal sejak 3 bulan terakhir dari masa kehamilan sampai kurang lebih usia 2 tahun. Karena itu, dalam periode tersebut, bayi sebaiknya mendapat DHA dan ARA dalam jumlah cukup, yang tentunya dapat diperoleh dari ASI. Agar mendapatkan kandungan DHA dan ARA yang tinggi dalam ASI-nya, ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber DHA, seperti ikan laut (contohnya salmon), minyak ikan, daging, dan telur.
Dari suatu penelitian, Dr Craig Jensen dari Departemen Pediatrik pada Baylor College of Medicine Houston, Texas, menyebutkan ibu-ibu di setiap negara memiliki kandungan DHA dan ARA dalam ASI berbeda-beda. Perbedaan ini lantaran asupan makanan yang dikonsumsi sehingga dapat mempengaruhi kadar kedua komponen tersebut. Walau tak ada angka yang pasti, Craig mengatakan DHA dan ARA yang terdapat dalam ASI wanita Indonesia tak jauh berbeda dengan negara tetangga, seperti Malaysia, yaitu sekitar 0,4 atau 0,5 persen dari total asam lemak. "¨Ya, sekitar 0,4 atau 0,5 persen dari total asam lemak. Tapi, meski jumlahnya sedikit, DHA dan ARA penting dalam perkembangan intelektual dan daya penglihatan anak,¨ ujar Craig.
Dia melanjutkan, dari beberapa hasil studi memperlihatkan asupan DHA dan ARA, baik bagi bayi prematur maupun bayi yang lahir normal, bermanfaat untuk perkembangan fungsi penglihatan dan perkembangan saraf otak pada bayi dan
balita.
Selain itu, penelitian yang dilakukan Dr E. Birch menunjukkan, anak-anak berusia 4 tahun yang mendapatkan asupan DHA dan ARA dengan kadar 0,36 persen DHA (90 miligram DHA/100 gram) dan 0,72 persen ARA (180 miligram ARA/100 gram) selama 4 bulan pertama memiliki tingkat IQ lebih tinggi 7 poin dibanding mereka yang tak mendapat asupan DHA dan ARA dalam kadar tersebut.
Di samping itu, studi lain menunjukkan bahwa skor IQ pada anak usia 4 tahun
berkorelasi kuat dengan skor IQ pada usia 17 tahun. "Hal ini menunjukkan adanya stabilisasi dalam jangka waktu panjang dan mengindikasikan nilai skor IQ yang kurang lebih sama tingginya pada usia dewasa," Craig Jensen menjelaskan.
Namun, selain asupan DHA dan ARA dalam kadar yang tepat, Hardiono mengingatkan perlunya stimulasi tepat yang diterapkan sejak dini untuk melatih kecerdasan anak. Menurut Hardiono, kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh rangsangan yang diterimanya pada tahun-tahun awal kehidupannya, terutama dua tahun pertama yang sering disebut dengan the golden years. Stimulasi yang tepat, baik jenis maupun frekuensinya, akan melatih pancaindra anak dan akan mempengaruhi kecerdasan.
Nah, jangan sia-siakan masa keemasan anak Anda. Sebab, bila terlambat, akan sulit memperbaikinya.